BPOM Partisipasi Dalam Proyek Prioritas Konsumen Pangan Sehat

Pertemuan BPOM Bersama Instansi Pemerintah Daerah di Aston Hotel Sorong.
banner 120x600

Pojoksorong.com – Badan POM Papua Barat berpartisipasi dalam proyek prioritas Nasional Konsumsi Pangan Sehat pada Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Demikian diungkapkan Kepala Balai POM Papua Barat, Musthofa Anwari, S.Si., Apt. Kamis (9/2) dalam kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor di Aston Hotel Sorong.

Dalam sambutannya, Musthofa menjelaskan bahwa salah satu keterlibatan Badan POM dalam gerakan nasional adalah melalui proyek prioritas nasional Konsumsi Pangan Sehat, dengan kegiatan Intervensi Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Pangan Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah (PJAS).

“Tujuan utama intervensi keamanan PJAS yaitu menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi anak usia sekolah serta memastikan anak usia sekolah khususnya, dan komunitas sekolah umumnya, memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan yang baik sehingga dapat melindungi dirinya dari pangan yang tidak aman yang membahayakan kesehatan,”jelas Kepala BPOM Papua Barat.

Lebih lanjut, Musthofa mengungkapkan Desa pangan aman merupakan aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi desa.

Oleh sebab itu, tambah Kepala BPOM peran Pemerintah Daerah sangat diperlukan untuk mewujudkan kemandirian desa dalam mengimplementasikan keamanan pangan di desa. Salah satu strategi untuk mewujudkan kemandirian desa adalah memperkuat kapasitas yang ada di desa.

“Langkah awal yang harus dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan lintas sektor di daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan advokasi terhadap lintas sektor di daerah dan perangkat desa,”katanya.
Musthofa menambahkan, begitupun dengan Pasar sebagai instansi terdepan dalam pengawasan dan pembinaan pasar, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan aksi ini.

“Pemangku kepentingan yang diharapkan terlibat secara aktif, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota tidak hanya dituntut untuk menyukseskan program Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas namun juga memiliki kewajiban dalam menyusun program keamanan pangan yang ada di pasar untuk menjawab kebutuhan dari daerah masing-masing,”ucap Musthofa.

Musthofa menuturkan pangan Jajanan berperan penting dalam pemenuhan asupan energi dan gizi anak usia sekolah, terdiri atas pangan siap saji, pangan olahan dari industri besar (MD/ML), pangan olahan IRTP, serta buah potong. Bahaya mikrobiologi, fisik, maupun kimia sangat mungkin mencemari pangan jajanan karena praktik keamanan pangan yang buruk dan lingkungan yang tercemar.

“Oleh karena itu, pengawasan keamanan pangan jajanan dan juga pembinaan produsen, penjaja, serta konsumen harus dilakukan secara holistik agar terjamin keamanannya sejak diproduksi hingga dikonsumsi,”tutue Kepala BPOM PB tersebut.

Sebagai gambaran, sambung Musthofa sejak tahun 2017, kegiatan intervensi keamanan GKPD, PPABK, PJAS terintegrasi dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia yang mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.(ra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *