Pada Saat Jabat Wabup Raja Ampat, Orideko Burdam Akui Pada Tahun 2020 Tidak Pernah Lihat APBD Bahkan Realisasinya

banner 120x600

POJOKSORONG.COM – SORONG – Hal tersebut disampaikan Orideko Burdam pada saat Debat kandidat perdana pasangan calon (paslon) Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Raja Ampat Tahun 2024 yang disiarkan secara live di TV One, YouTube TV One RRI dan Media Sosial KPU Raja Ampat.

Dimana Debat perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat akan digelar pada Selasa 22 Oktober Tahun 2024 pukul 14:00 – 16 : 30 ( jam 2 siang WIB) atau pukul 16:00 ( jam 4 sore WIT) sampai selesai di Hotel Bidakara Jakarta.

Orideko Burdam Calon Bupati Raja Ampat nomor urut 1 ini pada tema Optimalisasi Sumber Daya Manusia sebagai kunci dalam implementasi ekonomi biru berbasis digital menuju Raja Ampat Mandiri dan Sejahtera.

Ia menyampaikan persoalan anggaran yang ada di Kabupaten Raja Ampat.

“Kita berbicara menyangkut anggaran Dana Otonomi Khusus (otsus), DBH, DAK, dan PAD. Supaya anggaran ini tidak terlambat kami apabila menjadi bupati dan wakil bupati. Kami akan merealisasikan itu secepat mungkin. Kenapa sampai hari ini kita tahu terlambat,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa ketika menjadi Wakil Bupati Raja Ampat, sejak tahun 2020 tidak mengetahui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Raja Ampat.

“Jujur saja mulai tahun 2020, saya tidak tahu, saya tidak pernah melihat APBD dan saya tidak pernah melihat realisasinya,” ungkapnya.

Menurutnya ketika terpilih sebagai Bupati Raja Ampat maka ia akan merubah mekanisme yang selama ini dinilai lambat.

“Tetapi saya mau sampaikan bahwa apabila kami yang menjabat, maka semua akan tepat waktu,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa Laporan keuangan juga harus tepat waktu, pembahasan APBD juga tepat waktu, semua. Bahkan TPP yang kami berikan waktu itu akan kembali normal seperti biasa.

Dalam debat ia juga mengatakan bahwa ASN di Kabupaten Raja Ampat itu bisa sejahtera, ekonomi kita bisa berputar. Ekonomi sementara ini berada pada ASN.

“Apabila ASN mendapatkan kesejahteraan yang tinggi maka ASN akan berbelanja di UMKM, Pengusaha-pengusaha kecil dan mereka bisa merasakan itu,” ujarnya.

Kemudian dia menyampaikan bahwa suatu kendala terjadi tergantung dengan Sumber Daya Manusia.
“Saya mau sampaikan kepada kita semua, kendala-kendala ini kembali ke Sumber Daya Manusia, kembali ke diri kita sendiri,” tutupnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *